"Sehingga sampai minggu kedua bulan Januari ini, 200.000 ton itu harus masuk. Kemudian yang 300.000 ton, kita usahakan masuknya jangan kelewat bulan Maret. Karena kalau udah lewat itu kita udah panen, waktunya bulog nyerap," sambungnya.
Lebih lanjut Arief menerangkan, untuk target penyerapan beras tahun ini adalah 2,4 juta ton. Sementara penyalurannya 1,2 juta ton. Sehingga ending balance bisa di atas 1,2 juta ton.
Menurut Arief, itu supaya di tahun 2023 ini tidak mengulang kejadian yang sama seperti yang terjadi akhir 2022 yang lalu. Di mana harga beras melonjak tak terkira dan stoknya susah di dapat.
(SLF)