IDXChannel - Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi meminta Perum Bulog untuk segera merampungkan penyaluran beras impor hingga Februari 2023.
Pasalnya, berdasarkan catatannya, target yang semestinya masuk 200.000 pada akhir Desember 2022, Perum Bulog hanya bisa mengirimkan sebanyak 62.000 ton. Artinya masih ada 138.000 ton lagi yang masih belum disalurkan ke daerah-daerah.
"Khusus untuk beras, tadi kan harga yang naik itu beras, jadi 200.000 ton yang ditarget masuk Desember, Bulog hanya bisa memasukkan 62.000 ton karena kondisi Nataru itu nggak semua orang juga bisa cepat, karena ada libur, kemudian ombak juga tinggi. Tetapi itu bukan alasan," ujarnya saat ditemui wartawan usai melepas mobil logistik pangan bersama Foodbank Indonesia di Jakarta, Selasa (10/1/2023).
Arief mengatakan, Bulog belum optimal menyalurkan beras impor tersebut lantaran adanya libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) serta ombak yang tinggi saat musim hujan belakangan ini.
Kendati demikian, Arief tidak mau terima alasan itu. Sebab, jika beras impor tersebut tidak segera disalurkan, maka bisa menumpuk karena bentrok dengan hasil panen petani yang akan masuk pada Maret 2023.