sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Bapanas Sebut Daerah Rentan Rawan Pangan Berkurang Jadi 13 Persen

Economics editor Ikhsan Permana SP/MPI
14/12/2023 16:15 WIB
Badan Pangan Nasional (Bapanas)/National Food Agency (NFA) menyimpulkan, ada perubahan positif tingkat kerentanan rawan pangan.
Bapanas Sebut Daerah Rentan Krisis Pangan Berkurang Jadi 13 Persen. (Foto MNC Media)
Bapanas Sebut Daerah Rentan Krisis Pangan Berkurang Jadi 13 Persen. (Foto MNC Media)

IDXChannel - Badan Pangan Nasional (Bapanas)/National Food Agency (NFA) menyimpulkan, ada perubahan positif tingkat kerentanan rawan pangan. Dari semula 14 persen di 2022, terdepresiasi menjadi 13 persen di 2023.

Demikian hasil penyusunan Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan atau Food Security and Vulnerability Atlas (FSVA) 2023.

“Dengan tingkat kerentanan yang semakin mendekati target 12 persen atau sekitar 61 kabupaten/kota, sebagaimana dituliskan pada RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional) 2024, kita bisa melihatnya sebagai langkah awal menuju ketahanan pangan nasional yang lebih baik di tahun-tahun mendatang,” ungkap Deputi Bidang Kerawanan Pangan dan Gizi Bapanas Nyoto Suwignyo saat dalam keterangan tertulis, Jakarta, Kamis (14/12/2023).

Nyoto mengatakan, penurunan tersebut merupakan buah dari program-program yang dilakukan oleh Bapanas, di antaranya bantuan pangan dalam rangka intervensi pengendalian kerawanan pangan yang menyasar ke 22 kabupaten/kota berbasis FSVA dan Prevalence of Undernourishment (PoU), penyaluran bantuan pangan beras untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang akan terus dilanjutkan sampai tahun depan. 

"Lalu kita laksanakan juga bantuan penanganan stunting berupa telur dan daging ayam untuk Keluarga Risiko Stunting (KRS),” sambungnya.

Selain itu, menurutnya, terdapat pula program-program lainnya yang telah dilakukan Bapanas dalam Aksi Kesiapsiagaan Krisis Pangan, antara lain Penguatan Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD) dan Cadangan Pangan Masyarakat (CPM), pengendalian inflasi pangan, diversifikasi konsumsi pangan berbasis pangan lokal, serta Gerakan Selamatkan Pangan (GSP) untuk menekan food waste melalui Kampanye Gerakan Stop Boros Pangan.

“Pada FSVA 2022, terdapat 74 kabupaten/kota teridentifikasi sebagai daerah rentan rawan pangan atau prioritas 1-3. Kemudian FSVA pada tahun ini, terjadi perubahan yang membaik berupa penurunan jumlah menjadi 68 kabupaten/kota daerah rentan rawan pangan. Ini artinya situasi ketahanan pangan Indonesia tahun 2023 meningkat dibandingkan tahun 2022,” papar Nyoto.

Selain adanya identifikasi penurunan jumlah daerah rentan rawan pangan atau prioritas 1-3, FSVA 2023 yang disusun Bapanas bersama tim ahli lintas Kementerian/Lembaga juga mengidentifikasi adanya kenaikan jumlah daerah tahan pangan atau prioritas 4-6 menjadi 446 kabupaten/kota. Padahal sebelumnya pada FSVA 2022 terdapat 440 kabupaten/kota yang termasuk daerah tahan pangan.

(YNA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement