sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Bapanas Siap Salurkan Bantuan Beras pada Juni-Juli 2025, Pastikan Kondisinya Baik

Economics editor Tangguh Yudha
04/06/2025 18:29 WIB
Bapanas memastikan program stimulus ekonomi berupa bantuan pangan beras siap disalurkan untuk periode Juni-Juli 2025.
Bapanas Siap Salurkan Bantuan Beras pada Juni-Juli 2025, Pastikan Kondisinya Baik. (Foto: Inews Media Group)
Bapanas Siap Salurkan Bantuan Beras pada Juni-Juli 2025, Pastikan Kondisinya Baik. (Foto: Inews Media Group)

IDXChannel - Badan Pangan Nasional (Bapanas) memastikan program stimulus ekonomi berupa bantuan pangan beras siap disalurkan untuk periode Juni-Juli 2025. Bantuan ini ditargetkan dapat menyentuh 18,3 juta penerima bantuan pangan (PBP).

"Bantuan pangan ini diberikan kepada 18,3 juta PBP, masing-masing 10 kilogram beras selama 2 bulan. Tapi angka sementara di 16,5 juta," kata Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, dalam keterangan tertulis pada Selasa (4/6/2025).

Khusus untuk wilayah Indonesia Timur, lanjut Arief, kemungkinan besar akan disalurkan secara one shoot atau alokasi 2 bulan dalam 1 kali pengiriman. Ini mencakup daerah seperti Papua, Maluku, dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Jadi Juni-Juli ini, kemungkinan di akhir, itu one shoot. Satu kali pengiriman untuk alokasi 2 bulan," tuturnya.

Arief menyebut Bapanas akan menugaskan Bulog untuk penyaluran bantuan pangan beras. Ia juga mengklaim telah memberi arahan agar segera dimulai persiapan karena untuk bantuan pangan itu harus disiapkan packaging 10 kilogram.

"Kemudian berasnya juga harus yang kondisinya baik. Tidak boleh ada beras jelek yang di deliver ke masyarakat. Harus zero complain, walaupun itu sulit," tutur Arief.

Jaga Harga Gabah

Di sisi lain, Arief memastikan penyaluran bantuan pangan beras tidak akan menjadi faktor depresiasi harga gabah di tingkat petani. Ini karena tujuan stimulus ekonomi ini untuk menyokong masyarakat berpenghasilan rendah.

"Kami pun dengan Mentan sudah bersepakat, agar menjaga harga gabah petani tidak sampai jatuh. Namun masyarakat yang layak dibantu juga tetap dapat bantuan. Itu kerennya hari ini, bisa sama-sama memahami 2 tujuan hulu dan hilir untuk tercapai semuanya," ucapnya.

Adapun data penerima bantuan pangan beras tahun ini menggunakan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). Implementasi DTSEN diharapkan dapat meningkatkan akurasi penerima, sehingga benar-benar tepat sasaran.

"Kita menggunakan data DTSEN. Ini tentunya dari teman-teman dari Bappenas, BPS, bersama Kementerian Sosial dengan koordinasi dari Kemenko Pemberdayaan Masyarakat dan Kemenko Perekonomian," papar Arief.

Dalam hal pengawasan saat penyaluran nanti, Arief mengatakan Bapanas akan berkolaborasi dengan banyak pihak, terutama Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polri. Ia berharap agar bisa one shoot supaya bisa cepat sampai ke masyarakat.

"Nah pengawasannya di lapangan tentunya biasanya kita bersama Satgas Pangan juga. Jadi Satgas Pangan kemudian Satgas Pangan daerah itu juga nanti akan membantu pengawasan. Jadi bisa sampai by name by address," kata dia.

(Febrina Ratna Iskana)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement