Sementara itu, untuk menjaga stabilitas pangan jelang lebaran, seusai peluncuran penyaluran Cadangan Beras Pemerintah (CBP) untuk bantuan pangan yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo di Sukoharjo, Jawa Tengah pada Senin (10/4) lalu, Arief langsung melakukan pemantauan ke beberapa gudang Bulog di Jawa Tengah untuk memastikan kesiapan CBP yang disalurkan untuk bantuan pangan.
Ia menekankan agar proses penyaluran bantuan beras ini ke penerima manfaat betul-betul tepat sasaran by name by address.
"Untuk tahap pertama (1 bulan) penyaluran bantuan beras ini, kita sudah mulai sejak 31 Maret 2023 lalu, hingga sekarang proses penyaluran masih berlangsung di berbagai daerah. Dengan demikian, kita harapkan bantuan tersebut sampai ke 21,3 juta KPM di seluruh Indonesia, sehingga masyarakat dapat merayakan Lebaran dengan lancar," jelas Arief.
Seperti diketahui, bantuan beras ini menyasar 21,3 juta KPM berdasarkan data dari Kementerian Sosial, dan diberikan selama tiga bulan dari Maret hingga Mei 2023. Adapun besaran bantuan berupa beras sebanyak 10 kg per penerima manfaat. Artinya dibutuhkan sekitar 640 ribu ton beras untuk memenuhi kebutuhan ini.
Guna melaksanakan program pemerintah untuk menyalurkan CBP tersebut, Deputi 1 Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan NFA I Gusti Ketut Astawa mengatakan, perlu penambahan stok untuk menjaga stabilitas pangan. Saat ini, stok pangan Bulog per 12 Maret 2023 masih berada di 287 ribu ton, 264 ribu ton merupakan CBP dan sisanya merupakan stok komersil.