IDXChannel - Batu bara masih menjadi sumber energi utama China. Bahan bakar fosil tersebut menghasilkan 53 persen listrik di Negeri Tirai Bambu pada Mei 2024.
Dilansir dari Reuters pada Kamis (11/7/2024), energi terbarukan berada di posisi kedua dengan pangsa 44 persen.
“Jika penyebaran energi angin dan surya yang pesat saat ini terus berlanjut, maka emisi karbon dioksida (CO2) China akan terus menurun, menjadikan 2023 sebagai tahun puncak emisi negara tersebut,” kata Peneliti Senior Asia Society Policy Institute Lauri Myllyvirta dalam laporannya.
Di antara bahan bakar non-fosil, energi air teratas dengan pangsa sebesar 15 persen. Tenaga surya dan angin masing-masing menempati posisi kedua dan ketiga dengan pangsa sebesar 12 dan 11 persen.
Sisanya adalah energi nuklir dan biomassa yang memiliki pangsa 5 dan 2 persen.
Pangsa batu bara menurun dari 60 persen di periode yang sama setahun sebelumnya. Tahun lalu, China bergantung kepada bahan bakar fosil tersebut karena cuaca panas ekstrem menghambat operasional pembangkit listrik tenaga air.