“Karena masuknya bukan kategori BBM penugasan, jadi memang sudah seharusnya dinaikan ketiga jenis BBM tersebut. Apalagi kita tahu bahwa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) swasta sudah beberapa kali menyesuaikan harga BBM mereka jauh sebelum Pertamina menaikan harga,” jelasnya.
Dengan demikian, menurut Mamit karena Pertamax Turbo, Pertamina Dex dan Dexlite merupakan BBM dengan RON dan Cetane Number (CN) tinggi dimana penggunanya adalah kendaraan baru dan kendaraan mewah, maka sudah seharusnya tidak disubsidi oleh Pemerintah atau Pertamina.
"Masa mobil mewah yang butuh RON dan CN tinggi tetapi disubsidi oleh Pemerintah. Itukan sangat kurang elok," ujar Mamit kembali.
Para pengguna Pertamax Turbo, Pertamina Dex dan Dexlite juga seharusnya tidak perlu komplain karena kenaikan harga tersebut.
"Mereka yang kategori masyarakat mampu harus mengerti kondisi yang terjadi saat ini terutama untuk sektor energi dimana harga minyak dunia terus mengalami kenaikan. SPBU swasta saja sudah beberapa kali melakukan penyesuaian harga BBM mereka. Masa gilirian Pertamina menyesuaikan mereka protes," pungkas Mamit. (TYO)