Shifa Nurhaliza
Adapun dua faktor turunan yang dapat memengaruhi pergerakan HBA yakni, supply dan demand. Dalam faktor turunan supply sejatinya dapat dipengaruhi oleh cuaca, teknis tambang, kebijakan negara supplier, hingga teknis di supply chain seperti kereta, tongkang, maupun loading terminal.
Sementara untuk faktor turunan demand ini bisa saja terjadi akibat pengaruh dari kebutuhan listrik yang turun berkorelasi dengan kondisi industri, kebijakan impor, bahkan kompetisi dengan komoditas energi lain, seperti LNG, nuklir, dan hidro.
Sebelumnya, pada Mei 2021 Refinitiv telah mencatat impor batubara Jepang sebesar 12,88 juta ton. Sementara impor batubara Korea Selatan di bulan Mei 2021 juga tercatat sebesar 9,33 juta ton. Tentunya, tren kenaikan harga batubara ini menjadi hal yang sangat menguntungkan juga bagi beberapa emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Pertumbuhan batubara yang semakin positif ini berdampak baik bagi return harga saham sejumlah emiten produsen batubara melonjak tajam, seperti PT Adaro Energy Tbk (ADRO) hingga PT Indika Energy Tbk (INDY). (SNP)
