Pada kesempatan itu, Menparekraf menegaskan kepada anak-anak Indonesia untuk terus giat belajar demi meraih cita-cita. Ia pun meyakinkan bahwa setiap masalah pasti akan terselesaikan.
“Jadilah agen perubahan. Jadilah agen pembaharuan. Jadilah bagian dari pembangunan kita. Rajin belajar, hargai pemberian ini dari Allah dan yakinlah bahwa badai pasti berlalu,” terangnya.
Adapun kategori penerima beasiswa yang layak mendapat bantuan ini adalah anak pedagang kaki lima, belum terjangkau bantuan, terdampak PPKM level 4 dan aktif belajar virtual di masa pandemi Covid-19.
Salah satu penerima beasiswa Rizka Anissa Mawaddah asal Medan mengaku senang mendapat pemberian dari Kemenparekraf dan Kahmipreuner itu. Sebab selama pandemi Covid-19 ditambah dengan pembatasan kegiatan masyarakat, penghasilan orang tuanya dari berjualan jus menurun
“Dengan adanya pembatasan jam, jualan orang tua saya jadi berkurang. Seharusnya bisa dapat Rp200 ribu, namun sekarang sehari hanya bawa pulang uang Rp100 ribu pun susah. Jadi uang beasiswa ini nanti mau saya pakai untuk melunasi SPP yang sudah nunggak lima bulan,” ucapnya.
Sementara itu, sama halnya dengan Muhammad Iskandar Fauzi asal Jakarta yang mengaku senang karena mendapatkan bantuan beasiswa di kala orang tuanya mengalami kesulitan ekonomi lantaran hasil berjualan es kelapa tidak laris seperti biasanya.