Proyek RDMP Balikpapan Phase 1 sendiri ditargetkan sudah bisa mulai berproduksi pada bulan Maret 2024 dan dilanjutkan dengan onstream gasoline block pada November 2024.
Sebagai pengelola proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan dan Lawe-Lawe yang merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN), dengan estimasi nilai investasi mencapai USD6.51Miliar, KPB berkomitmen dapat meningkatkan kualitas produk untuk memenuhi standar EURO V sehingga lebih ramah lingkungan, meningkatkan kapasitas pengolahan dari 260 kbpd menjadi 360 kbpd.
Kemudian, meningkatkan kuantitas produk (Gasoline dari 42 kbpd menjadi 142 kbpd, Diesel dari 125 kbpd menjadi 160 kbpd, Avtur dari 30 kbpd menjadi 41 kbpd, LPG dari 0.8 kbpd menjadi 17 kbpd), dan meningkatkan kompleksitas kilang dengan menambah unit konversi untuk menghasilkan lebih banyak higher value products.
Serta, meningkatkan fleksibilitas pengolahan crude agar mampu mengolah crude yang lebih sour (akan dilakukan pada RDMP Balikpapan phase 2). Proyek ini sekaligus menjadi kebanggaan bangsa Indonesia dalam cita-cita mewujudkan Ketahanan, Kemandirian, dan Kedaulatan Energi Indonesia.
Berperan Penting Bagi Kilang Minyak, Equipment Package dalam RFCC Siap Mendarat
IDXChannel - Residual Fluid Catalytic Cracking atau RFCC merupakan salah satu unit yang berperan sangat penting dalam kilang. Unit ini dapat meningkatkan profitabilitas kilang melalui pengolahan residu menjadi produk yang bernilai lebih tinggi.