Lebih lanjut dia mengatakan, khusus di Ibu Kota Jakarta sendiri dalam beberapa waktu ke depan tidak ada peluncuruan mal baru. Hal tersebut lantaran harga tanah di kota Metropolitan itu tengah mahal.
Sehingga, kata dia, para pengusaha mal sedang memikirkan startegi lain misalnya dengan bergabung dengan hotel, apartemen, maupun perkantoran.
"Kalau di DKI Jakarta ini dalam beberapa waktu ke depan saya kira belum bisa menemukan mal baru. Karena untuk bangun mal di DKI Jakarta ini tidak bisa berdiri sendiri harus konsepnya mixed-use atau Superblok. Karena kan tanahnya sudah mahal sekali," terang Alphonzus.
Kendati demikian, dia menyebutkan, ada kemungkinan DKI Jakarta membuka mal baru lagi, hanya saja tidak dalam 1-2 tahun ke depan. Sebab, dalam membangun sebuah mal membutuhkan waktu yang lama.
"Untuk sementara di Jakarta sedang ada proses, tapi saya kira tidak akan bukan dalam tahun ini ataupun tahun depan," pungkasnya.
(YNA)