Banyak kapal yang disewakan atau dipergunakan di luar negeri tersebut menurut Yukki otomatis membuat terjadinya fenomena supply and demand, sehingga harga barang naik.
"Tapi saya sepakat sama temen-temen pelayaran, kalau mau menilai biaya logistik itu harus dilihat dari perspektif mata rantai pasok saya setuju. Jadi sebetulnya ini masalah supply and demand, terjadi kekosongan juga di Indonesia sekarang bukan kontainernya tapi space kapalnya," jelasnya.
Dengan adanya rumusan ekonomi yang sesederhana itu, Yukki tidak menyalahkan jika ada potensi sebuah perusahaan melakukan langkah korporasi. Yukki menyebut ada peluang tol laut, ada banyak cara sebetulnya dan bukan terjadi di kontainer saja.
"Ini di curah terjadi, kan ada krisis energi di luar maka tongkang-tongkang besar kita atau kapal-kapal curah yang dioperasikan juga terjadi delay dalam masa pembongkaran bukan di Indonesia tapi di luar negeri, jadi ini masalah supply and demand makanya kita harus melihat secara komprehensif tidak bisa saling menyalahkan," katanya.
Sebagai perusahaan yang bergerak di Indonesia tentunya mereka juga harus ada rasa menjaga agar ketersediaan ruang kapal itu tetap ada.