“Dalam perjalanannya saya kira mereka baru mulai menghitung berapa kira-kira kebutuhan SDM yang diperlukan, kemudian untuk persiapan apa saja ke arah sana, termasuk juga dalam pengembangan IT-nya nanti,” kata Djoko.
Akan tetapi, menurut Djoko, dengan sudah digantinya direksi PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) digantikan dari BUMN perkeretaapian, ini merupakan hal yang tepat.
“Saya kira ini tepat sekali karena sudah mau mengarah operasional sehingga bisa menggandeng PT Kereta Api juga nantinya. Dengan adanya direksi umpanya dari PT Kereta Api, berharap bahwa ini akan terjadi efesiensi dalam hal penganggaran dan tidak terjadi pembengkakan,” terang dia. (TIA)