"Setiap vial dilengkapi dengan 2 dimensi barcode yang menunjukan identitas masing-masing vial yang berfungsi untuk melakukan tracing dan mencegah vaksin pemalsuan," ujar Kepala BPOM Penny Lukito dalam kesempatan yang sama.
Sebelum produksi dan siap digunakan untuk vaksinasi nasional tahap dua, BPOM sudah melakukan pengujian untuk kelulusan, Lot Release, lalu dilakukan untuk menguji aspek mutunya. sampai dengan 15 Februari 2021, BPOM telah menerbitkan sertifikat Lot Release untuk 5 batch masing-masing kurang lebih 1 juta dosis.
"Dengan diberikan kelulusan produk ini, maka vaksin tersebut telah siap digunakan dalam program vaksinasi," katanya. (Sandy)