Mata uang yuan mengalami penurunan terhadap dolar Amerika Serikat. Hal ini merupakan yang terburuk dalam beberapa dekade terakhir. Melemahnya yuan membuat investor ragu untuk berinvestasi dan membuat ketidakpastian di pasar keuangan. Melemahnya yuan juga menyebabkan bank sentral kesulitan memompa uang ke dalam perekonomian.
"Tidak ada gunanya memompa uang ke dalam ekonomi kita jika bisnis tidak dapat berkembang atau orang tidak dapat membelanjakan uangnya," kata Louis Kuijs, kepala ekonom Asia di S&P Global Ratings dilansir BBC.
Timbulnya masalah ekonomi bagi China menjadi hambatan yang berat bagi Presiden Xi Jinping. Pasalnya, ia berencana akan menambah periode kekuasaannya menjadi tiga periode pada 16 Oktober mendatang. Hal ini belum pernah terjadi di kongres partai komunis sebelumnya.
2. Kebijakan Zero Covid
Kebikakan Zero Covid mengakibatkan masyarakat China enggan mengeluarkan uang untuk belanja makanan atau pariwisata. Masyarakat membatasi pengeluaran untuk kebutuhan pokok.
Di bidang manufaktur, jumlah permintaan barang meningkat pada September, berdasarkan informasi dari Biro Statistik Nasional. Pertumbuhan ekonomi di bidang struktur tumbuh karena pemerintah lebih banyak belanja infrastruktur.