IDXChannel - Pasar industri logistik nasional dinilai sudah benar-benar pulih dari tekanan pandemi COVID-19. Tak tanggung-tanggung, potensi bisnis kiriman logistik hingga tahun 2024 diperkirakan mencapai Rp4.000 triliun.
Guna menggarap potensi yang demikian besar tersebut, para pelaku ekspedisi nasional pun dilaporkan sudah mulai berlomba untuk menggenjot ekspansi usaha. Hal ini disampaikan oleh Direktur Bisnis Kurir dan Logistik PT Pos Indonesia, Siti Choiriana.
Menurut Siti, tingginya potensi bisnis di sektor logistik ini terjadi lantaran karakter layanan pengiriman logistik yang tidak bisa digantikan dengan media lainnya.
"Berbeda dengan surat, masyarakat bisa menggunakan Whatsapp atau email. Tapi kalau mau kirim barang, tidak mungkin pakai teknologi. Barangnya tetap harus dikirim menggunakan jasa kiriman logistik," ujar Siti, saat pembukaan Agen MyPos di Al Wafi Islamic Boarding School, Kelurahan Pengasinan, Kecamatan Sawangan, Kota Depok, Senin (18/4/2022).
Menurut dia, catatan dalam beberapa tahun terakhir, bisnis ini juga terus mengalami peningkatan. Oleh karenanya, Pos Indonesia juga terus melakukan penetrasi agen, salah satunya MyPos di pesantren. Jika Pesantren bisa menyerap sebagian ceruk bisnis ini, maka pesantren akan menjadi bagian dari ekosistem ekonomi.
Siti mengatakan, saat ini pihaknya terus berinovasi untuk memperluas jangkauan MyPos dengan menyasar pesantren. Karena secara potensi, di Indonesia ada sekitar 30.000 pesantren dengan jumlah santri mencapai 4 juta orang.
"Melihat potensi yang begitu besar ini, kami harus berkolaborasi dengan pesantren. Kami memperkenalkan Pos tak hanya sebagai postel company, tapi juga sebagai perusahaan yang melayani kurir, logistik, dan financial services, " jelas Siti.
Hadirnya MyPos, lanjut Siti, bakal memudahkan pesantren, pelaku usaha, dan lingkungan pesantren melakukan pengiriman barang. Tak hanya itu, Agen MyPos juga melayani transaksi keuangan seperti pembayaran listrik, PDAM, pulsa, pengiriman uang, dan lainnya.
Siti juga berharap, MyPos pesantren akan menjadi entry point dibukanya layanan logistik. Pada tahun 2024, potensi bisnis logistik diperkirakan mencapai Rp4.000 triliun. Jika Pesantren bisa menyerap sebagian ceruk bisnis ini, maka pesantren akan menjadi bagian dari ekosistem ekonomi.
Tak hanya membidik pesantren, Pos Indonesia juga akan terus meningkatkan jaringan MyPos di semua lini. Targetnya, MyPos hadir di seluruh desa di Indonesia. Saat ini, Pos Indonesia telah memiliki 4.500 Kantor Pos dan 50.000 jaringan agen, serta terhubung dengan 228 negara. (TSA)