Dia menambahkan, keberpihakan Bulog atas produksi petani sudah terbukti. Setidaknya dalam 4 tahun terakhir, di mana CBP selalu bersumber dari produksi petani.
"Kami tetap beli meski harganya tinggi. Jadi, ini kondisi di lapangan. Bukan asal inisiatif Bulog. Tapi, kami dapat tugas negara agar cadangan mencapai 1-1,2 juta ton.”
Selain itu, Bulog harus terus menyalurkan untuk Program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) alias operasi pasar. Padahal, stok beras Bulog tidak sampai 600 ribu ton saat ini.
Bulog pun memperkirakan diperlukan 300 ribu ton beras untuk disalurkan dalam program KSPH dalam dua bulan terakhir. Dengan begitu, stok beras hanya tersisa 300 ribu ton.
"Sementara, ada perwakilan Perpadi menyebutkan, stok hanya sisa 2 minggu. Ini akan membuat panic buying," ujar Buwas.
(FRI)