Arsjad mengatakan, pihaknya pun harus melihat potensi nilai ekonomi dari kebijakan ini. Kendati demikian, dirinya optimistis minat pasir ekspor dari Indonesia akan meningkat.
"Pastinya kalau ada yang invest, pasti ada yang membutuhkannya karena kan nggak semua negara punya itu," tutur dia.
Arsjad menambahkan, peminat pasir ekspor tidak hanya Singapura saja, namun ada juga dari negara lainnya. Hal terpenting, tetap harus ada keseimbangan dalam mengerakkan perekonomian dan juga tetap harus menjaga ekosistem lingkungan.
"Saya rasa pasti ada (peminatnya), karena bukan hanya di situ (Singapura). Tapi memang intinya, kembali yang tadi saya katakan, kami mendukung semua apapun yang bisa menggerakkan ekonomi, tapi tadi catatannya bagaimana memastikan mengenai lingkungan hidupnya. karena kita kan Indonesia ingin menuju ke suatu negara yang sustainable," pungkasnya.
(YNA)