“Persiapan Ramadhan dan Idul Fitri 2022 akan berkoordinasi dengan Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian, Asosiasi Importir dan Rumah Potong Hewan (RPH), BUMN Holding Pangan ID Food dan Bulog" katanya.
Senada, Kepala Satuan Tugas (Satgas) Pangan Bareskrim Polri Irjen Pol Helmy Santika mengatakan perlu bersinergi sebagai langkah konsolidasi bersama untuk mempersiapkan ketersediaan pangan menjelang Ramadhan dengan harapan dapat mencapai stabil harga pangan, ketersediaan pangan, distribusi pangan, dan meyakinkan masyarakat bahwa jelang Ramadhan stok aman.
Mengenai ketersediaan dan stabilisasi pangan kedelai, lanjut Arief, pemerintah telah menyiapkan beberapa skema kolaborasi berbagai lembaga pemerintahan yakni Kemenko Perekonomian - Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis, Kementerian BUMN, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Sekretariat Kabinet.
Lalu, Kementerian Koperasi dan UKM serta non Pemerintah seperti Gakoptindo (Gabungan Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia), dan asosiasi lainnya. Koordinasi itu bertujuan mencari solusi atas isu stabilisasi harga kedelai yang berdampak pada kenaikan harga tempe dan tahu di Indonesia. Skema tersebut nantinya akan dibahas dalam Rakortas.
Badan Pangan Nasional juga akan membantu dan mempersiapkan kolaborasi dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan.