Dwi mengatakan jumlah usaha pertanian tersebut masih lebih banyak dikerjakan oleh petani yang memiliki usai lebih dari 39 tahun yakni sebanyak 56,81 persen. Kemudian petani milenial berumur 19-39 sebanyak 43,11 persen atau 2.568 orang.
Ia juga mengatakan UTP urban farming atau orang yang mengusahakan pertanian di lahan terbatas yang sebagian besar media tanamnya tidak di permukaan tanah dan menggunakan teknologi hidroponik, aquaponik, vertikultur atau lainnya sebanyak 199 unit.
"Jumlah UTP urban farming terbayak terdapat di kota Jakarta Selatan, sementara di Kabupaten Kepulauan Seribu tidak ada," katanya.
Adapun terdapat 10 komoditas yang paling diusahakan UTP di DKI Jakarta di antaranya, ayam kampung 32,08 persen, kangkung 18,51 persen, ubi kayu 13,91 persen, unggas non pangan 10,64 persen, kambing potong 10,34 persen, lele 9,31 persen.
Kemudian padi sawah 8,58 persen, pisang kepok 6,97 persen, bayam 6,64 persen dan alpukat 6,03 persen.
(FRI)