sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

BSI (BRIS) Sebut Investasi Emas Jadi Solusi untuk Pelunasan Biaya Haji

Economics editor Kunthi Fahmar Sandy
06/03/2025 13:48 WIB
Investasi emas bisa menjadi solusi untuk kesiapan pelunasan ibadah haji yang masa tunggunya 15-20 tahun.
BSI (BRIS) Sebut Investasi Emas Jadi Solusi untuk Pelunasan Biaya Haji (FOTO:MNC Media)
BSI (BRIS) Sebut Investasi Emas Jadi Solusi untuk Pelunasan Biaya Haji (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) menyebut investasi emas bisa menjadi solusi untuk kesiapan pelunasan ibadah haji yang masa tunggunya 15-20 tahun. 

"Hal ini karena nilai emas terus naik tiap tahunnya," kata Direktur Sales & Distribution BSI Anton Sukarna di Jakarta Kamis (6/3/2025).

Dia melanjutkan, emas menjadi komoditi yang akan terus dikembangkan perseroan sebagai new game changer di industri perbankan syariah. 

“Hal tersebut didasari potensi dan peluang pengembangan alternatif bisnis yang memberikan nilai investasi bagi masyarakat. Diresmikannya BSI sebagai salah satu entitas yang menjalankan bisnis bank emas berpotensi memberikan manfaat untuk masyarakat, industri, dan pertumbuhan perekonomian nasional melalui optimalisasi ekosistem ekonomi syariah,” ujarnya.

Menurutnya, peluang untuk mengembangkan pasar emas Indonesia juga sangat besar, karena permintaan emas per kapita Indonesia masih terendah di Asia Tenggara, 0,16 gram per orang. Di sisi lain mengacu kajian McKinsey, emas yang beredar di masyarakat Indonesia mencapai 1.800 ton, dari sektor hulu ke hilir. 

Sementara jumlah emas batangan diproyeksikan sebesar 321 Ton yang merupakan aset yang dapat dimonetisasi. 

Jumlah ini berpotensi untuk terus meningkat mengingat Indonesia memiliki potensi cadangan emas Indonesia nomor 6 terbesar di dunia setara dengan 2.600 ton. Di sisi lain Indonesia termasuk dalam negara top 10 produsen emas global yang memproduksi sekitar 100 ton emas pada 2020.

Menurut Anton, melalui usaha bank emas, BSI dapat menangkap nilai ekonomi di seluruh rantai pasok emas, memonetisasi aset emas yang kurang produktif, dan tentunya memberikan kemudahan alternatif investasi syariah.

Upaya ini pun tak terlepas dari misi BSI melanjutkan arahan pemerintah sebagai lokomotif ekonomi syariah nasional. Juga untuk mendukung visi pemerintah mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang yang diproyeksikan mencapai 8 persen pada 2029. 

"Kami optimistis bank emas atau usaha bulion akan memberikan daya tarik bagi para pelaku industri hulu hingga hilirisasi emas yang memberikan nilai tambah pada rantai produksi. Sebab, hilirisasi logam mulia meningkatkan nilai tambah bijih emas hingga 10 kali lipat," tuturnya.

Selama 2024 total emas kelolaan BSI telah mencapai 17,5 ton dengan volume transaksi mencapai 29,7 ton.

(kunthi fahmar sandy)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement