"Di bidang parekraf (pariwisata dan ekonomi kreatif), kita ada dua objek yang sudah masuk brown book, yakni pengembangan Ciater, ada lahan 450 hektare dan pasar kreatif di Kota Bandung, kurang lebih lahannya 4 hektare," katanya.
Lebih lanjut Dedi mengatakan, pihaknya optimistis, keikutsertaan Jabar dalam ajang Dubai Expo 2021 bakal membuahkan hasil, yakni menjaring para investor dari timur tengah.
Terlebih, kata Dedi, Jabar selama ini dikenal sebagai destinasi wisatawan karena memiliki berbagai objek pariwisata berbasis alam, mulai dari gunung, air terjun, hingga pantai.
"Jawa Barat punya pantai di Pangandaran, lalu ada Kawah Putih, Tangkuban Parahu. Lalu, ada pula destinasi buatan seperti taman hiburan, taman safari atau Jatiluhur, termasuk budayanya juga. Ada Desa Ciptagelar, tari topeng, angklung. Belum lagi kalau berbicara tentang kuliner. Ini sangat diminati oleh wisatawan, termasuk produk kreatif yang dihasilkan warga Jawa Barat," papar Dedi.
Adapun indikator Jabar sebagai primadona wisatawan, yakni potensi jumlah wisatawan yang berkunjung ke Jabar. Berdasarkan data yang dikantonginya, sebanyak 3,6 juta wisatawan mancanegara dan 64 juta wisatawan nusantara berwisata di Jabar selama 2019 lalu atau sebelum pandemi melanda.