"Sebagai hitungan riil, tiga bulan terakhir dari Januari hingga Maret sisa dari kegiatan yang dilaksanakan Bulog minus bansos rastra adalah operasi pasar. Tiga bulan itu, kita hanya melaksanakan dengan jumlah 123.000 ton. Artinya rata-rata tiap bulan CBP itu hanya bisa terserap 50.000 ton. Kalau 50.000 ton dikali 12 bulan itu berarti hanya 600.000 ton, itu CBP. Artinya, kita bisa kalau riil kita hanya bisa menyiapkan kalau yang ril paling banyak 800.000 ton," ujar dia.
Untuk ketersediaan CBP, hingga saat ini stok beras yang tersedia di gudang Bulog tercatat 923,000 ton. Jumlah itu merupakan tambahan dari serapan beras petani yang dilakukan sebelumnya, dimana, tercatat sebanyak 800.000 ton. Artinya ada tambahan 123.00 ton beras.
Bulog terus melakukan penyerapan hasil panen dari petani. Bahkan, Buwas berencana akan mengunjungi salah satu daerah untuk melihat secara langsung proses panen yang dilakukan petani
"Kita masih terus menyerap, hari ini terus sambil berjalan. Habis ini saya ke lapangan untuk melihat panen di suatu wilayah, saya ingin membuktikan sendiri bahwa produksi dalam negeri memang cukup. Produksi dari petani memang cukup. Saya memegang apa yang disampaikan oleh pihak Menteri Pertanian dan BPS," katanya.
Berdasarkan data Kementerian Pertanian dan Badan Pusat Statistik (BPS), stok beras dalam negeri masih aman dalam beberapa bulan ke depan atau pada Maret, April hingga Mei 2021. Periode tersebut merupakan masa panen raya.