Dalam survei yang dilakukan pada 4-8 Oktober oleh The Wall Street Journal, 68 persen dari 50 ekonom yang disurvei mengatakan inflasi akan lebih tinggi di bawah pemerintahan Trump yang kedua. Sementara 12 persen mengatakan inflasi akan lebih tinggi jika Harris berhasil menjadi orang nomor satu di Gedung Putih. Responden yang tersisa mengatakan tidak akan ada perbedaan material antara Trump dan Harris.
Sementara itu, 65 persen ekonom mengatakan kebijakan ekonomi Trump memberikan tekanan lebih besar pada defisit AS. Biasanya, jika defisit dan inflasi lebih tinggi, suku bunga juga akan lebih tinggi. Sebanyak 61 persen responden survei mengatakan suku bunga akan lebih tinggi di bawah Trump daripada Harris.
(Ahmad Islamy Jamil)