Tony mengatakan, Kementerian ESDM saat ini tengah menyusun grand strategi energi guna mempercepat transisi energi demi mewujudkan ketahahan dan kemandirian energi nasional. Menurutnya, tantangan energi di Indonesia menghadapi kondisi di mana demand energi yang terus meningkat sedangkan kapasitas pasokan energi yang terbatas.
Kedepannya pengembangan kendaraan listrik di Indonesia akan semakin meningkat seiring telah menjadi visi Indonesia kedepan dalam pengembangan energi. Percepatan penggunaan kendaraan listrik (electric vehicle) sebagai mobilitas publik menjadi salah satu solusi mengurangi emisi dalam grand strategi energi nasional.
"Ini adalah arah kita kedepan yang tidak akan terhindarkan, untuk melakukan transformasi energi di sektor transportasi ke arah energi yang bebas fosil. Melaui hackathon ini, kami harap dapat lebih banyak lagi dijaring ide dan inovasi di sektor energi yang belum terpikir oleh banyak orang," ungkap Tony.
Sebelumnya, New Energy Nexus juga pernah mengadakan hackathon di tahun 2020, yang mengadopsi tema Kesehatan dan Produktivitas, sejalan dengan tantangan yang dihadapi saat pandemi COVID19 baru saja menyerang. New Energy Nexus juga bukan nama yang asing di dunia hackathon, salah satu hackathon internasional yang pernah diadakan adalah hasil kolaborasi dengan LG, Hyundai dan Kia di Korea Selatan yang dinamakan LGChem Battery Challenge, serta Smart Energy Hackathon di Bangkok, Thailand.
"Kenapa hackathon kali ini bertema electric mobility, karena kami melihat sektor ini sedang berkembang dan akan mampu menjadi salah satu penggerak ekonomi dan inovasi di Indonesia kedepannya. Sehingga penting untuk menyediakan ruang dan tempat serta dukungan bagi startup berbasis EBT terutama mereka yang bergerak di electric mobility," ujar Program Director New Energy Nexus Indonesia, Diyanto Imam.