sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Cegah Covid AY.4.2, Pemprov Jatim Perketat Pelabuhan

Economics editor Lukman Hakim
16/11/2021 08:41 WIB
Pemerintah Provinsi Jawa Timur memperketat pemeriksaan di pelabuhan keluar masuknya para Pekerja Migran Indonesia (PMI).
Cegah Covid AY.4.2, Pemprov Jatim Perketat Pelabuhan (FOTO: Ilustrasi/MNC Media)
Cegah Covid AY.4.2, Pemprov Jatim Perketat Pelabuhan (FOTO: Ilustrasi/MNC Media)

IDXChannel - Covid varian baru dan lebih ganas yakni AY.4.2 telah menyebar dan sampai ke negara tetangga. Untuk mengantisipasi masuknya virus tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Timur memperketat pemeriksaan di pelabuhan keluar masuknya para Pekerja Migran Indonesia (PMI).

Hal tersebut seperti diungkapkan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. Ia mewaspadai para Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang akan masuk ke Jatim melalui pintu-pintu non penerbangan internasional. Diantaranya lewat jalur laut. Disinyalir Malaysia  dan Singapura menemukan varian baru COVID-19 yakni AY.4.2. 

Untuk itu, orang nomor satu di Jatim itu meminta kepada Kapolda dan Pangdam membantu koordinasi dengan Pemda tempat transito perihal wilayah perlintasan antar provinsi. Kedatangan para PMI diperkirakan dapat melalui pelayaran dilanjutkan penerbangan domestik. "Terlebih ketika penerbangan internasional melalui Bandara Internasional Juanda masih ditutup," katanya saat memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) tingkat Provinsi bersama Forkopimda dan bupati/walikota se-Jatim, Senin (15/11/2021). 

Selain bentuk kewaspadaan di area pintu masuk, Khofifah juga menyatakan bahwa kabupaten/kota harus segera menyiapkan operasi yustisi secara random. Utamanya sebagai kesiap siagaan menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru). "Kondisi antisipatif ini menjadi format untuk bersiap mengantisipasi Natal dan Tahun baru," ungkapnya. 

Ia mengatakan, meski gelombang kepulangan PMI  yang masif ini belum terjadi, tindakan preventif dan pengawasan sudah harus digencarkan. Terutama dari jalur Malaysia ke Indonesia yang bisa melalui banyak pintu. "Koordinasi dengan kabupaten/kota yang menjadi perlintasan harus kita koordinasikan bersama dan komunikasikan. Sangat mungkin mereka masuk melalui kapal dan lanjut dengan domestic flight, dan  sebagainya," imbaunya. (RAMA)

Advertisement
Advertisement