Saat berumur 2 tahun, sebuah roket menyasar rumahnya. Keluarganya menjadi korban kala itu. Kakaknya wafat, dan material bangunan mengenai sumsum tulang belakangnya yang membuatnya tak bisa berjalan hingga saat ini.
"Mereka (Taliban) datang dan mengubah hidup saya dan suami. Mereka memberi rasa sakit yang tak terbendung dalam hidup kami. Cacat permanen harus kami terima," tuturnya sambil mengingat masa lalu.
Untuk diketahui, perempuan 28 tahun ini dapat meloloskan diri berkat upaya pemerintah Spanyol dan Federasi Bola Basket Spanyol yang mengkhawatirkan kondisi negara Afghanistan di bawah Taliban.
Saat ini Bayat ditawari kesempatan untuk bermain basket bersama tim Bidaideak Bilbao BSR di Kota Bilbao, Spanyol, tempat pasangan tersebut tinggal.
Memulai kehidupan barunya bersama sang suami, di berpesan untuk rekan-rekannya di Afghanistan: "Kami berdoa agar kalian selamat. Tolong jangan menyerah!" (TYO)