sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Cerita Kengerian Pebasket Disabilitas Saat Melarikan Diri di Bandara Afghanistan

Economics editor Dinar Fitra Maghiszha
23/08/2021 12:26 WIB
Kapten tim bola basket kursi roda wanita Afghanistan, Nilofar Bayat, bercerita dirinya sedang memulai kehidupan baru setelah berhasil kabur dari negaranya.
Cerita Kengerian Pebasket Disabilitas Saat Melarikan Diri di Bandara Afghanistan. (Foto: Archysport)
Cerita Kengerian Pebasket Disabilitas Saat Melarikan Diri di Bandara Afghanistan. (Foto: Archysport)

Saat berumur 2 tahun, sebuah roket menyasar rumahnya. Keluarganya menjadi korban kala itu. Kakaknya wafat, dan material bangunan mengenai sumsum tulang belakangnya yang membuatnya tak bisa berjalan hingga saat ini.

"Mereka (Taliban) datang dan mengubah hidup saya dan suami. Mereka memberi rasa sakit yang tak terbendung dalam hidup kami. Cacat permanen harus kami terima," tuturnya sambil mengingat masa lalu.

Untuk diketahui, perempuan 28 tahun ini dapat meloloskan diri berkat upaya pemerintah Spanyol dan Federasi Bola Basket Spanyol yang mengkhawatirkan kondisi negara Afghanistan di bawah Taliban.

Saat ini Bayat ditawari kesempatan untuk bermain basket bersama tim Bidaideak Bilbao BSR di Kota Bilbao, Spanyol, tempat pasangan tersebut tinggal.

Memulai kehidupan barunya bersama sang suami, di berpesan untuk rekan-rekannya di Afghanistan: "Kami berdoa agar kalian selamat. Tolong jangan menyerah!" (TYO)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement