IDXChannel - Kapten tim bola basket kursi roda wanita Afghanistan, Nilofar Bayat, bercerita dirinya sedang memulai kehidupan baru setelah berhasil kabur dari negaranya. Dia tiba di ibu kota Spanyol Madrid bersama suaminya Ramesh Naik Zai (27) pada Jumat (20/8), dia melarikan diri bersama 100 pengungsi lainnya.
"Saya melihat (saat) di bandara (Kabul) betapa berbahayanya (Taliban). Saya melihat mereka menembak dan memukuli. Saya menangis. Suami saya bilang ke saya saya untuk kuat, saya tidak akan pernah meninggalkan kamu sendirian," tutur Bayat, 28, dilansir Reuters, Minggu (22/8/2021).
Menyadari kondisi perekonomian yang kacau di ibu kota Kabul, Bayat khawatir masa depannya terancam jika memaksakan tinggal di negerinya. Dia mengaku tidak bisa hidup di bawah rezim Taliban di mana menurutnya dapat membalikkan semua pencapaian yang telah diraihnya selama 20 tahun terakhir.
"Saat saya melihat Taliban, saya memberi tahu (suami saya) bahwa saya ingin meninggalkan negara ini karena saya tidak bisa hidup dengan orang-orang ini," ujarnya.
Dirinya takut peran perempuan akan berkurang di bawah Taliban.
"Menjadi seorang wanita di rezim Taliban tidak berarti apa-apa, Anda bukan bagian dari masyarakat."