Direktur Dewan Ekonomi Nasional, Kevin Hassett mengatakan, kedua pemimpin diperkirakan berbicara minggu ini dan kedua pihak telah menyatakan kesiapan untuk berdialog. "Kita harus siap jika segala sesuatunya tidak berjalan sesuai harapan," ujarnya.
Pihak China lebih memilih kesepakatan dirumuskan di tingkat yang lebih rendah sebelum sampai ke meja presiden. Pendekatan ini kontras dengan langkah AS yang cenderung mempercepat negosiasi tingkat tinggi.
Pekan lalu, Trump mengumumkan bahwa AS akan menggandakan tarif baja dan aluminium dari 25 persen menjadi 50 persen, efektif mulai Rabu (4/6/2025) lusa. Dalam kampanye di Pittsburgh, Pennsylvania, Trump pernah menyatakan kebijakan semacam ini bertujuan untuk mendukung industri baja lokal dan mengurangi ketergantungan pada pasokan China.
(Ahmad Islamy Jamil)