IDXChannel – Output Perekonomian China kemungkinan akan melebihi 120 triliun yuan (USD17,2 triliun) atau Rp268,268 kuadriliun tahun ini. Nilai ekonomi tersebut setara dengan pertumbuhan 4,9 persen dalam Produk Domestik Bruto.
Sayangnya, ekonomi negara tirai bambu ini tumbuh hanya 3 persen dalam tiga kuartal pertama 2022. Dengan kata lain, realisasi pertumbuhan itu jauh di bawah target yang sekitar 5,5 persen.
"Dilihat dari situasi C yang memburuk dan data frekuensi tinggi bulan ini, bulan Desember mungkin terlihat pelemahan lebih lanjut, peningkat hambatan jangka pendek, kami merevisi turun perkiraan pertumbuhan PDB Q4 kami menjadi -4 persen kuartal ke kuartal yang menyebabkan terjadinya penurunan proyeksi setahun penuh menjadi 2,6 persen " ujar analis di Goldman Sachs dilansir dari channelnewsasia, Minggu (18/12/2022).
Adapun penurunan ekonomi China akibat melonjaknya gelombang Covid-10 sehingga membuat konsumsi domestik maupun permintaan luar negeri menyusut.
"Ada kesenjangan antara pertumbuhan ekonomi dan target yang diharapkan ditetapkan pada awal tahun, tetapi banyak indikator lain yang dicapai dengan lebih baik," ujar wakil kepala kantor partai keuangan dan ekonomi Han Wenxiu.
Harapan kedepannya China akan fokus menstabilkan perekonomian yang bernilai USD17 triliun pada 2023 dan meningkatkan penyesuaian kebijakan untuk memastikan target tercapai.
(DES/ Hafiz Dejar)