"Produksi kita memang sudah puluhan tahun dalam kondisi stagnan diangka sekitar 680.000 barel per hari, sedangkan permintaan bbm itu pada tahun 2019 sekitar 1,3 juta barel per hari," katanya.
"Jadii intinya kita memang secara urgent membutuhkan peningkatan kapasitas produksi bbm kita di dalam negeri, karena devisa ngera itu setiap tahun tergerus, sedangkan konsumsi kita meningkat, walaupun memang kedepannya kita sudah masuk ke renoeble energi, tetapi itukan masih lama dan prosesnya panjang," katanya.
(NDA)