Dampaknya dirasakan langsung oleh para pengusaha, salah satunya Devita Wijayanti, nasabah PNM di Magelang.
“Setelah pembinaan PNM, usaha lumpia saya berkembang pesat. Sekarang saya bisa kirim ke luar daerah dan jualan lewat media sosial,” ungkap Devita.
Ia kini mampu mencatat omzet Rp 4–5 juta per bulan, meningkat dari sebelumnya Rp 1–2 juta, setelah menggunakan pembinaan untuk menunjang produksi. Kisah Devita menunjukkan bahwa klasterisasi bukan hanya memperkuat usaha, tetapi membantu perempuan menjadi berdaya secara ekonomi. Di banyak daerah, klasterisasi juga berkembang menjadi sentra ekonomi lokal dan mitra industri, menciptakan multiplier effect bagi komunitas.
(Shifa Nurhaliza Putri)