Pria yang sebelumnya berprofesi sebagai guide tersebut mengaku saat ini banyak mengantar turis lokal menuju lokasi-lokasi wisata, tempat-tempat kuliner, bandara, dan pusat perbelanjaan oleh-oleh. Salah satu destinasi langganan yang dituju diantaranya adalah pusat baju oleh-oleh, Joger, yang memang sudah sangat dikenal di kalangan wisatawan domestik.
Sejak pariwisata Bali berangsur normal, daerah di sekitar toko Joger kembali ramai. Bus-bus pariwisata dan mobil-mobil sewaan wisatawan tampak berjajar rapi di parkiran, yang menjadikannya tempat untuk pedagang kaki lima (PKL) ikut menjajakan barang dagangan.
"Sementara (berjualan) di sini dulu, karena ramai. Tujuan utama orang-orang ke sini (Joger). Semua travel ngarahinnya ke sini. Jadi kita ikut numpang cari makan karena Joger," ungkap Sandi.
Sandi dan para PKL lainnya mengaku baru berjualan dalam waktu seminggu terakhir karena memanfaatkan momen keramaian sejak wisatawan mulai banyak kembali datang ke Bali. Hal ini juga diamini oleh Ane, ibu paruh bayu asal Banyuwangi yang sudah puluhan tahun menjadi pedagang oleh-oleh baju di Bali.
"Pas pandemi ya sempat jualan yang lain. Apa saja, cuma memang nggak seberapa (laku). Kalau sekarang sudah mulai ada lah (pembeli. (turis) Lokal sekarang, biasanya sama bule jualannya. Gara-gara Corona, abis bulenya," ungkap Ane.