"Dan kita lihat sekarang, kalau dulu kondisi BUMN-nya tidak sehat, kalau sekarang sehat, simpel,”kata Erick.
Untuk diketahui, pada tahap awal BP Danantara menaungi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT PLN (Persero), PT Pertamina (Persero).
Lalu, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, dan PT Mineral Industri Indonesia (Persero) atau MIND ID.
Selain itu, BP Danantara juga membawahi Indonesia Investment Authority (INA). Dari dokumen resmi dijelaskan bahwa peleburan INA ke BP Danantara menjadikan dana kelolaan atau asset under management (AUM) berada di angka USD10,8 miliar. Jumlah ini baru tahap awal dan berasal dari INA.
Adapun, total asset under management yang bakal dikelola BP Danantara mencapai USD982 miliar atau setara Rp15.584 triliun.
(Nur Ichsan Yuniarto)