sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Dapat Pasokan Minyak Curah dari Pemkot Tangerang, Pedagang: Berat Jualnya

Economics editor Nandha Aprilianti
29/03/2022 13:50 WIB
Para pedagang Pasar Anyar mendapatkan pasokan minyak goreng curah total sebanyak 10 ton dari Pemkot Tangerang dengan harga Rp13.000 per liter.
Dapat Pasokan Minyak Curah dari Pemkot Tangerang, Pedagang: Berat Jualnya (FOTO: MNC Media)
Dapat Pasokan Minyak Curah dari Pemkot Tangerang, Pedagang: Berat Jualnya (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - Para pedagang Pasar Anyar mendapatkan pasokan minyak goreng curah total sebanyak 10 ton dari Pemkot Tangerang dengan harga Rp13.000 per liter. Para pedagang mengaku sulit untuk menjualnya bahkan berpotensi merugi.

Seperti diketahui, pedagang harus menandatangi pakta integritas agar tidak menjual minyak goreng curah ke masyarakat lebih dari ketentuan Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp14.000 per liter atau Rp15.500 per kilogram.

Eng Kwan (50) salah satu pedagang di Pasar Anyar mengaku keberatan terkait penetapan HET.

“Plastik, karet, tenaga kadang kadang penyusutan. Kecuali dari pemerintahnya sudah diiket iketin, kita tinggal jual,” ujarnya kepada awak media, Selasa (28/3/2022). 
 
Diakui Eng Kwan, keuntungan yang dia peroleh pun tak banyak dan mengaku berat untuk menjualnya. 

“Untung 500, untung 1000 kek gapapa. Kalau begitu mah berat,” paparnya.

Senada dengan Eng Kwan, David (24) salah satu pedagang di Pasar Anyar mengaku keberatan terkait HET yang ditetapkan. 

“Yah coba dipikir aja, biaya plastik berapa, masa orang beli minyak (ditadahin pake telapak tangan),” ungkapnya.

“Bukan saya yang keberatan, tapi pembelinya yang keberatan,” tambahnya. 

Di sisi lain, Kabid Pedagangan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM (Disperindagop-UKM) Kota Tangerang Shandy Sulaeman pun menanggapi hal ini. 

Dia menyebut bahwa kondisi ini sebagai hal normatif semata. “Kalau kita gini, bicara keberatan, saya rasa itu normatif ya,” ujarnya saat ditemui di Pasar Anyar. 

Dijelaskan Shandy, pihaknya juga sudah turut memperhitungkan segala kemungkinan yang terjadi, khususnya terkait keuntungan.

“Gini, ini kan bukan satu item saja dia berdagang. Ada banyak item, jadi dari segi keuntungan sudah diperhitungkan juga oleh kita,” paparnya.

Shandy pun menjelaskan pihak pedagang tak diharuskan menjual minyak goreng curah secara perliter, namun lebih membebaskan para pedagang untuk mekanisme penjualannya.

“Kondisinya kita enggak mengharuskan dia menjual per liter atau per apa, yang penting dari distributor langsung memotong mata rantai,” tutupnya. (RAMA)

Advertisement
Advertisement