Lockheed Martin misalnya, berada di posisi puncak dengan pendapatan mencapai USD63,33 miliar atau setara dengan Rp1.007 triliun (asumsi kurs Rp15.900 per USD).
Perusahaan asal AS ini dibentuk pada 1995 dari merger Lockheed Corporation dan Martin Marietta. Meskipun terkenal karena memproduksi jet tempur canggih seperti F-35, perusahaan ini juga bekerja sama dengan NASA untuk pesawat ruang angkasa Orion.
Selain itu, RTX yang sebelumnya bernama Raytheon Technologies, memproduksi berbagai peralatan militer, termasuk sistem rudal antitank portabel Javelin. RTX mengantongi pendapatan sebesar USD39,6 miliar, sehingga menjadikannya peringkat kedua dalam daftar ini.
Masih dari AS, Northrop Grumman yang dibentuk pada 1994 melalui penggabungan Northrop dan Grumman Aerospace dikenal sebagai pengembang pesawat pengebom siluman B-2. Pada Agustus 2023, perusahaan ini membuka kantor di Taiwan sebagai upaya mempercepat akses ke teknologi perusahaan.
Sementara perusahaan pertahanan China, tiga di antaranya merupakan BUMN. Aviation Industry Corporation of China (AVIC) adalah perusahaan kedirgantaraan dan pertahanan terbesar di China dengan pendapatan USD310 miliar.