sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Di KTT APEC, Prabowo Janji Lindungi Semua Investasi dan Sebut Indonesia Butuh Rp9.546 Triliun

Economics editor Raka Dwi Novianto
15/11/2024 17:28 WIB
Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan banyak perusahaan asing yang terlibat dalam ekonomi Indonesia selama bertahun-tahun.
Presiden Prabowo Subianto berpidato di APEC CEO Summit di Lima, Peru, Kamis (14/11/2024). (Foto: YouTube/Sekretariat Presiden)
Presiden Prabowo Subianto berpidato di APEC CEO Summit di Lima, Peru, Kamis (14/11/2024). (Foto: YouTube/Sekretariat Presiden)

IDXChannel – Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan banyak perusahaan asing yang terlibat dalam ekonomi Indonesia selama bertahun-tahun. Dia pun bertekad melindungi semua investasi yang ada di Indonesia.

Hal tersebut disampaikan Prabowo pada APEC CEO Summit di Lima, Peru, Kamis (14/11/2024) yang ditayangkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden.

"Jadi, hadirin sekalian, Indonesia terbuka untuk lebih banyak bisnis. Saya bertekad untuk melindungi semua investasi, memberikan kondisi ekonomi yang menguntungkan, dan terlibat dalam organisasi ekonomi utama dunia, dan bekerja sama dengan anda semua untuk menciptakan kesejahteraan bersama," kata Prabowo dalam pidatonya.

Kepala negara sangat yakin dengan kontribusi bisnis swasta terhadap suatu negara. Dia pun memahami bahwa bisnis swasta membutuhkan kepastian sistem hukum.

Prabowo pun bercerita, sebelum masuk ke pemerintahan, dirinya juga seorang pengusaha. Karena itu, dia mengetahui betul berbagai kekhawatiran dan tantangan yang dihadapi oleh bisnis swasta.

Prabowo menuturkan, saat ini dia tengah berusaha mengakomodasi keinginan para bisnis swasta. Salah satunya adalah dengan meliberalisasi regulasi.

"Saya pikir bisnis swasta menginginkan kepastian sistem hukum. Bisnis swasta menginginkan iklim ekonomi, iklim politik, stabilitas, keamanan, dan kondisi yang baik, insentif yang menguntungkan, dan inilah yang sedang kami tangani. Kami telah meliberalisasi hukum kami," ujarnya.

Prabowo pun merasa optimistis dengan industri maritim di nusantara. Indonesia, kata dia, tiga perempat wilayahnya adalah air dan itu menjadi potensi yang luar biasa bagi budidaya perikanan dan industri lainnya.

Karena itu, pemerintahannya bertekad untuk melakukan industrialisasi dengan cara mengolah dan menghilirisasi sumber daya Indonesia. 

"Kami punya 26 komoditas yang kami bertekad untuk memiliki industri pengolahan. Kami menghitung bahwa kami membutuhkan investasi sekitar USD600 miliar (asumsi kurs Rp9.546 triliun)," ujarnya. 

(Ahmad Islamy Jamil)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement