Peringatan tersebut datang saat IMF memberikan prediksi pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia-Pasifik. Pada 2023, IMF memberikan proyeksi pertumbuhan sebesar 4,3% atau turun 0,7 poin dibandingkan proyeksi sebelumnya.
“Sementara tingkat pertumbuhan ini jauh lebih rendah dari tingkat pertumbuhan rata-rata 5,5% yang dinikmati selama dua dekade sebelumnya, kawasan ini terus berkinerja lebih baik daripada ekonomi global lainnya,” kata IMF.
Selain itu, IMF mengatakan terdapat resiko lain bagi wilayah Asia berupa menurunnya nilai tukar secara besar-besaran yang dapat memicu inflasi dan memaksa negara melakukan pengetatan kebijakan moneter. Asia memiliki peran sebagai 'pabrik dunia' dan hal ini membuat Asia memiliki kerentanan terhadap fragmentasi geo-ekonomi atau decoupling.
"Saran kami untuk sebagian besar kawasan adalah agar kebijakan moneter terus diperketat, dan konsolidasi fiskal terus berlanjut," pesan IMF. (NIA)
Penulis: