IDXChannel - Kementerian BUMN mencatat total keseluruhan dividen yang dikontribusikan BUMN kepada negara mencapai Rp 80,2 triliun. Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) menjadi penyumbang dividen terbesar tahun ini.
Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga, menjelaskan BUMN lain yang menjadi penyumbang terbesar bergerak di sektor pertambangan, minyak dan gas bumi (migas), serta telekomunikasi.
"Kontribusi terbesar di perbankan, pertambangan masuk juga, jadi oil and gas (perminyakan) itu ada, pertambangan mining juga ada, yang terbesar dari perbankan, telekomunikasi pun pasti ada, itu sektor-sektornya," ujar Arya saat ditemui di Kementerian BUMN, dikutip Rabu (3/5/2023).
Meski BUMN di tiga bidang itu mencatatkan kontribusi tertinggi, Arya enggan merinci nominal dividen yang dibukukan masing-masing perusahaan.
"Waduh aku belum tahu ini-nya, nanti aku hitung, tapi besar, mereka besar," ujar dia.
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, dividen perusahaan pelat merah tahun ini merupakan tertinggi dalam sejarah Kementerian BUMN. Nilai dividen jumbo itu merupakan hasil kinerja perusahaan pada tahun lalu.
"Alhamdulillah saya tadi sampaikan, di Ratas (rapat terbatas) juga ada Bapak Presiden, ada Ibu Sri Mulyani bagaimana dividen BUMN tahun ini hasil kerja tahun kemarin ini terbesar sepanjang sejarah Rp 80,2 triliun," ujar Erick kepada wartawan di kawasan TMII.
Erick menambahkan, APBN tidak hanya berasal dari pajak dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP), namun juga dari dividen BUMN. Dengan begitu, anggaran tersebut bisa digunakan untuk program kerakyatan yang digulirkan pemerintah.
BUMN, lanjut Erick, akan terus berkontribusi kepada kas negara. Karena itu, program transformasi perusahaan terus didorong agar bisnis perusahaan tetap membaik.
"Artinya apa? Kita punya sumbangsih kepada negara supaya negara tidak hanya mendapatkan pemasukan dari pajak, tetapi juga hasil usaha yang baik untuk apa? Program-program yang mendorong daripada pada kerakyatan, seperti bansos dan lain-lain," pungkasnya.
(FRI)