Dia mencontohkan, pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya Terapung di Waduk Cirata, Jawa Barat. Dari proyek ini, perusahaan energi baru terbarukan Masdar, yang berbasis di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UAE) ikut bermitra.
Pada 2021 lalu nilai investasi PLTS terapung di Waduk Cirata diperkirakan mencapai Rp1,8 triliun. PLTS juga diproyeksi memecahkan rekor pembangkit bertenaga surya terbesar di ASEAN setelah PLTS di Filipina, Cadiz Solar Power Plant.
"Tadinya ada batasan wilayah hanya 5 persen, tetapi sekarang sudah bisa sampai 25 persen, artinya apa? Potensi yang kemarin sama Masdar dari Cirata itu hanya 130-an itu bisa 1 GW, bayangkan kalau kita danau-danau kita juga menjadi friendly kepada energi terbarukan nah investasi besar ini yang kita terbuka," tutur dia.
"Nah hal-hal ini yang saya rasa kita mesti dorong bahwa kita pastikan tadi pertumbuhan ekonomi tidak terjadi di mana, tetapi yang prioritas di Indonesia, Indonesia menyumbangkan pertumbuhan ekonomi yang ada di Asia Tenggara dan juga dunia," lanjut Erick.
(SLF)