Kemudian, kata Alex, Indonesia masuk fase resilience penularan Covid-19 sekitar September, Oktober, November 2021. “Kita menikmati bagaimana PPKM itu sudah mulai bisa mengendalikan dan juga menurunkan angka kesakitan,” ucap Alex.
Tetapi di sekitar 16 Desember 2021, kata Alex, kasus Covid-19 mulai terjadi kenaikan lagi. “Kita mulai lagi kerja di kenakan kasus, bahkan puncaknya itu di Februari Maret 2022. Dan ternyata disini juga ada varian baru varian Omicron. Dan varian Omicron ini juga mempunyai seri-seri juga, jadi dari BA1, BA2, BA3, BA4,” ungkapnya.
Alex mengatakan seiring dengan perbaikan dan pemulihan ekonomi dan kesehatan, terjadi juga peningkatan mobilitas. “Jadi mobilitas ini kita bisa melihat dari mulai longgarnya Surat Edaran Satgas tentang Protokol Kesehatan dalam negeri, Surat Edaran 18 dan juga Surat Edaran Nomor 19 protokol kesehatan pelaku perjalanan luar negeri,” katanya.
Mobilitas ini, kata Alex, juga mempengaruhi banyak orang yang bisa pergi ke luar dan banyak orang datang ke Indonesia sehingga meningkatkan penularan terutama varian baru.
“Dan seiring dengan vaksinasi yang sudah mulai memadai sudah optimal sehingga banyak persyaratan-persyaratan yang tadinya melakukan pemeriksaan PCR secara ketat baik saat diparkir maupun maka sekarang lebih banyak berbasis kepada vaksinasi,” tutup Alex. (RRD)