IDXChannel - Pedagang terompet tahun ini merasa bersyukur karena bisa kembali berjualan setelah dua tahun tak berjualan akibat Covid-19. Sebab, ada kebijakan PPKM maupun larangan perayaan tahun baru di masa pandemi.
Pantauan di kawasan Pasar Gedhe Solo, Sabtu (31/12), beberapa pedagang terompet nampak sedang berjualan dan sesekali bertransaksi dengan pembeli.
Salah satunya adalah Giyatmo asal Wonogiri. Dia mengaku, sudah tidak berjualan terompet selama dua tahun karena pandemi Covid-19.
"Pekerjaan saya serabutan. Tapi kalau momen tahun baru gini, saya berjualan terompet," kata dia.
Giyatmo memanfaatkan momen pergantian tahun 2023 ini untuk mendulang untung dari berjualan terompet aneka bentuk. Terompet itu dijualnya dengan harga mulai dari Rp10 ribu hingga Rp25 ribu per buah.
"Alhamdulillah setelah tidak jualan selama dua tahun, tahun ini bisa berjualan lagi," ucapnya.
Sementara itu, beberapa pedagang kaki lima (PKL) lain juga sudah mulai menggelar lapak mereka di sepanjang jalan Slamet Riyadi hingga jalan Jendral Sudirman, Kota Solo.
Mereka memanfaatkan event Car Free Night (CFN) yang dihelat oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Solo untuk meraup penghasilan lebih.
Sejumlah ruas jalan di Kota Solo pun juga mulai dipadati kendaraan, seperti di Jalan Slamet Riyadi, Jalan Bhayangkara, Jalan Ahmad Yani, dan sebagainya. Kendati demikian, belum menimbulkan kemacetan parah.
Begitu pula dengan beberapa spot di Kota Solo, seperti Balai Kota Solo, Masjid, Sheikh Zayed, hingga bendungan Tirtonadi yang mulai dipadati masyarakat.
Pemkot Solo juga telah menyiapkan 14 panggung hiburan di sepanjang CFN.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo, Taufiq Muhammad mengatakan, rekayasa lalu lintas CFN sama dengan Solo Car Free Day. Jalan akan ditutup mulai dari simpang Purwosari hingga depan Balai Kota Solo.
sterilisasi akan dilakukan sekitar pukul 20.00 WIB. Dan CFN akan dilakukan sekitar pukul 21.00-00.00 WIB. "Untuk kembang api boleh asal ada izin dari kepolisian, konsepnya sama dengan CFD," terangnya.
(FAY)