Menurut dia, langkah tersebut bagus untuk meningkatkan kinerja dalam jangka panjang secara berkesinambungan. Selain itu, Ia menilai rencana BUMN dan anak usaha BUMN masuk BEI melalui mekanisme IPO akan memperkuat daya saing perusahaan pelat merah tersebut.
"Kami mendukung gebrakan ini dan berharap rencana IPO tersebut dapat terealisasi semuanya dalam waktu kurang dari satu tahun. Karena selain untuk memperbaiki kinerja, melantainya BUMN di bursa bisa membuka kolaborasi dengan pengusaha lokal, daerah dan nasional. Jadi jangan hanya sinergi BUMN, perlu sinergi dengan swasta. Karena kondisi perlu kolaborasi untuk memberikan nilai tambah dan mendorong pertumbuhan ekonomi," ungkapnya.
Sekadar informasi, 14 perusahaan dan anak usaha BUMN yang menggelar IPO di BEI adalah Pertamina International Shipping, Pertamina Geothermal Energy (PGE), Pertamina Hulu, Pembangkit Listrik Tenaga Uap, Pertamina Hilir, Indonesia Healthcare Corporation, dan Bio Farma Vaksin.
Selanjutnya, EDC and Payment Gateway Himbara, Pupuk Kalimantan Timur, PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel), Telkom Data Center, Inalum Operating, MIND ID, dan Logam Mulia.