sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Dukung Ketersediaan Akses Kesehatan, PT PAL Kebut Peluncuran Kapal BRS

Economics editor Aan Haryono
27/07/2022 23:48 WIB
PT PAL pun meluncurkan Kapal Bantu Rumah Sakit (BRS) yang nantinya bakal menjadi armada milik Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL).
Dukung Ketersediaan Akses Kesehatan, PT PAL Kebut Peluncuran Kapal BRS (foto: MNC Media)
Dukung Ketersediaan Akses Kesehatan, PT PAL Kebut Peluncuran Kapal BRS (foto: MNC Media)

IDXChannel - Minimnya ketersediaan akses fasilitas kesehatan bagi masyarakat yang tinggal di pulau-pulau terpencil menjadi keprihatinan semua pihak. Tak terkecuali bagi PT PAL Indonesia (Persero).

Guna turut berkontribusi atas penyediaan akses tersebut, PT PAL pun meluncurkan Kapal Bantu Rumah Sakit (BRS) yang nantinya bakal menjadi armada milik Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL).

Dengan mengusung inovasi produk yang memperhatikan kebutuhan armada TNI AL, PT PAL Indonesia kembali menghadirkan produk BRS pada tahun anggaran 2020, 2021, dan 2022. Sebelumnya, BRS yang diberi nama KRI dr. Wahidin Sudirohusodo-991 pada awal 2022 sudah diserahkan PT PAL Indonesia. 

Guna memenuhi kebutuhan, tersebut PT PAL menjalankan produksi dalam sistershipnya, yaitu Kapal BRS TA 2020, 2021 dan 2022. “Kapal rumah sakit ini merupakan jenis kapal Landing Platform Dock (LPD), dengan fungsi asasi sebagai supporting ship, baik dalam operasi militer perang (OMP) maupun operasi militer selain perang (OMSP),” ujar Sekretaris Perusahaan PT PAL Indonesia, Rariya Budi Harta, di Surabaya, Rabu (27/7/2022). 

Menurut Rariya, kemampuan PT PAL Indonesia dalam rancang bangun kapal perang jenis LPD ini, merupakan manifestasi keberhasilan Transfer of Technology (ToT) dengan global partnership. Kesuksesan tersebut diwujudkan melalui produk-produk andalan seperti KRI Banjarmasin-592, kemudian disusul dengan KRI Banda Aceh-593 pada 2011, dan KRI Semarang-594 pada 2019. Dengan pengalaman serta kapabilitas yang dimiliki, PAL dituntut beradaptasi dengan dinamika yang ada melalui berbagai inovasi.

“Setelah sukses melakukan modifikasi desain LPD pada KRI Banda Aceh-593, PAL menjawab tantangan user melalui inovasi, dengan menghadirkan desain kapal jenis LPD yang berfungsi sebagai kapal rumah sakit,” tutur Rariya.

Ditambahkannya, KRI dr. Wahidin Sudirohusodo-991 merupakan kapal BRS pertama dibangun di Indonesia, yang mana dari proses desain hingga produksinya dilakukan secara mandiri oleh PT PAL Indonesia. Sebelumnya, Indonesia telah mempunyai kapal bantu rumah sakit KRI dr. Soeharso-990 hasil alih fungsi dari KRI Tanjung Dalpele-972 yang dibeli dari Korea.

“Demi mewujudkan kemandirian alutsista nasional, PAL berhasil mengembangkan inovasi dalam memenuhi kebutuhan armada TNI Angkatan Laut,” ungkap Rariya.

Proses pembangunan kapal BRS ke-2 ini disebut Rariya telah memakan waktu selama 32 bulan. Sebagaimana diketahui, pada awal tahun 2020 pandemi COVID-19 telah meluluhlantakkan berbagai sektor bisnis di dunia, tak luput di Indonesia. Pandemi ini telah menyita banyak pikiran, energi pun tenaga, sekaligus menuntut kita semua untuk beradaptasi dengan ketidakpastian yang diakibatkan.

PAL sebagai industri manufaktur, katanya, dalam proyek ini tentunya melibatkan kolaborasi bersama mitra global yang cukup besar, baik material hingga peralatan. Dengan adanya berbagai kebijakan seperti pembatasan bepergian, impor-ekspor barang di seluruh dunia pada beberapa periode waktu.

“Pandemi ini telah menciptakan ruang untuk meningkatkan kolaborasi serta inovasi. Dengan dukungan TNI AL, manajemen PAL merumuskan langkah-langkah strategis agar pembangunan Kapal Bantu Rumah Sakit (BRS) ini dapat berjalan lancar dengan tepat mutu dan tepat waktu,” ungkap Rariya. 

Saat ini, kemajuan pembangunan kapal BRS ke-2 telah mencapai 81%. Dimana seluruh block telah selesai proses erection atau dalam kata lain keseluruhan konstruksi (platform) kapal telah selesai. Bahkan, sistem pendorong kapal telah terpasang bersama dengan beberapa alat kesehatan di dalamnya. Sebagai sistership, spesifikasi kapal BRS ke-2 ini tidak mengalami perubahan berarti dengan kapal sebelumnya.

“Kapal ini dilengkapi peralatan kesehatan dan fasilitas setara rumah sakit di darat dengan tipe C,” sambungnya.

Kapabilitas serta fasilitas yang setara dengan rumah sakit tipe C ini, memiliki kemampuan operasi yang sama dan ada fitur tambahan yang tak dimiliki rumah sakit tipe C umumnya, yakni adanya CT Scan, X-Ray, hingga ruang isolasi yang dapat dirancang untuk menangani penyakit menular sehingga dapat berguna ditengah masa pandemi seperti ini.

Selain itu, katanya, kapal ini dilengkapi fasilitas penunjang yakni 2 unit LCVP , 2 unit ambulance boat dan 1 unit RHIB, serta memiliki fasilitas deck dan hanggar yang dapat memuat 3 unit helikopter yang berguna sebagai transportasi evakuasi. Dalam waktu dekat, kapal BRS ke-2 ini siap untuk melaksanakan ceremony shipnaming dan launching. (TSA)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement