“Kedua HOA ini merupakan bagian dari upaya untuk memberikan kepastian kepada calon investor di KIK maupun KITB atas jaminan ketersediaan pasokan gas bumi. Selain itu diharapkan dapat meningkatkan daya saing iklim investasi di kawasan industri maupun industri di Indonesia pada umumnya,” kata Haryo.
Menurut dia, Jawa Tengah, sebagai provinsi berpenduduk terbanyak ketiga di indonesia, memerlukan lapangan pekerjaan yang terus bertumbuh untuk menggerakkan perekonomian daerah. Melalui pengembangan Kawasan Industri di Kendal dan Batang, diharapkan pertumbuhan perekonomian tersebut dapat terus berkelanjutan.
Apalagi, Jawa Tengah memiliki potensi geografis yang menguntungkan, karena diapit oleh dua provinsi besar yang kaya akan pasokan dan pasar gas. Selain itu, Jawa Tengah juga merupakan tujuan dari dua pipa transmisi yaitu Pipa Transmisi Gresik-Semarang dan Pipa Transmisi Cirebon Semarang.
“Layanan gas bumi ke KI Kendal dan KIT Batang juga menjadi milestone baru bagi PGN untuk membuka pasar baru di Jawa Tengah. Kedua kawasan industri tersebut sebagai pasar pontensial gas bumi, semoga terus bertumbuh sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah dan menjadi bagian dari upaya percepatan pemulihan ekonomi nasional,” jelasnya Haryo.
Adapun demand gas di wilayah KIK maupun KITB diproyeksikan cukup besar. Perseroan terus berkoordinasi secara intensif dengan KIK dan KITB mengenai total demand gas yang potensial akan digunakan.