Hanya 23 persen penduduk Indonesia yang memiliki akses ke air bersih, dan sebagian masyarakat Indonesia lainnya masih menghadapi ketimpangan harga air bersih mulai dari Rp65.000 (USD 4,4) hingga Rp140.000 (USD 9,5) per meter kubik.
Melalui sinergi antara BUMN, dan mitra strategis baik global maupun swasta, IWF diharapkan dapat menjadi solusi alternatif bagi Pemerintah dalam perluasan akses air bersih kepada masyarakat melalui pendanaan non APBN. Ke depan, Kementerian BUMN akan terus melakukan program-program yang berdampak langsung terhadap meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia.
"Peran BUMN sebagai agen pembangunan di masyarakat akan berjalan seiring dengan transformasi BUMN. Kita percaya dengan dua prioritas tersebut, BUMN dapat lebih meningkatkan perannya sebagai lokomotif untuk kemajuan Indonesia," tegas Erick.
(TSA)