Meski begitu, Pemerintah China telah menetapkan target sekitar 5%.
Negara tersebut pun bakal mengembangkan area pertumbuhan konsumsi baru seperti smart home, rekreasi, pariwisata, serta acara olahraga.
Di sisi lain, menurut laporan tersebut, dampak dari penerbitan obligasi negara, pemotongan suku bunga, pemotongan pajak dan biaya serta kebijakan lainnya tahun ini akan berlanjut hingga tahun depan.
China juga akan terus memantau pasar real estate yang terpuruk dan memenuhi kebutuhan pembiayaan yang wajar bagi perusahaan real estate. “Dengan upaya bersama dari semua pihak, tujuan kebijakan pencegahan risiko real estat dan stabilisasi pasar dapat tercapai sepenuhnya,” kata laporan Xinhua.
(FRI)