Ini berarti, neraca perdagangan Indonesia sudah mengalami surplus selama 29 bulan berturut-turut dan pemulihan ekonomi Indonesia masih terus berlanjut, bahkan menguat," paparnya.
"Capaian baik ini juga didorong oleh pulihnya mobilitas dan daya beli masyarakat yang terus dijaga melalui APBN sebagai shock absorber," paparnya.
Hingga kuartal III-2022, Sri Mulyani melanjutkan, peningkatan realisasi program perlindungan sosial mencapai 12,46% (yoy). Sementara peningkatan realisasi subsidi energi BBM (Bahan Bakar Minyak) mencapai 111,96% (yoy).
"Dengan seluruh capaian ini, kita tetap optimis bahwa predikat “The Bright Spot” dapat terus kita jaga. Namun, kita juga masih harus tetap waspada karena faktor ketidakpastian masih sangat tinggi," tuturnya.
(FAY)