IDXChannel - CEO QatarEnergy Saad al-Kaabi menunjuk Perusahaan ConocoPhilips sebagai mitra ketiga dalam ekspansi perluasan produksi gas alam di Teluk Arab. Penunjukkan tersebut merupakan bagian dari ekspansi ke wilayah utara dalam proyek eksploitasi gas alam cair (LNG) terbesar di dunia.
Wilayah utara merupakan wilayah yang memiliki cadangan gas terbesar di dunia yang dikuasai oleh Qatar dan Iran, mereka menyebutnya sebagai South Pars.
Melansir Reuters, ConocoPhillips akan memiliki 6,25% bagian dalam proyek tersebut.
QatarEnergy sebelumnya memilih Shell dan Total Energies sebagai mitra bisnis, di mana dalam ekspansi tersebut masing-masing perusahaan memiliki 9,37% saham.
Awal tahun ini, QatarEnergy menandatangani kesepakatan untuk ekspansi wilayah utara fase pertama dan ekspansi fase kedua wilayah utara dengan jumlah lebih besar, yang mencakup enam rangkaian LNG yang akan meningkatkan kapasitas pencairan Qatar menjadi 126 juta ton per tahun pada 2027, dari sebelumnya 77 juta ton.
Pasokan dan kapasitas LNG menjadi sangat penting bagi dunia, khususnya Eropa sejak invasi Rusia ke Ukraina pada Februari lalu yang menyebabkan lonjakan harga energi dan pemotongan pasokan gas dari Moskow.
Kaabi mengatakan diskusi berlanjut dengan beberapa pembeli Asia sebagai mitra yang akan memiliki partisipasi ekuitas kecil pada ekspansi wilayah utara.
Beberapa perjanjian pasokan sedang dibahas sehubungan dengan perluasan wilayah utara.
"Sulit untuk memberikan batas waktu kapan ini akan siap," kata Kaabi.
Kaabi juga mengatakan bahwa Golden Pass, fasilitas LNG di Texas yang dimiliki bersama oleh QatarEnergy dan ExxonMobil, akan mulai mengekspor gas pada kuartal keempat 2024.
CEO ConocoPhillips Ryan Lance mengatakan pembatasan ekspor bahan bakar yang sedang dipertimbangkan Presiden AS Joe Biden untuk menurunkan harga konsumen, akan berdampak buruk dalam jangka panjang bagi Amerika Serikat.
"Jika Anda mulai membatasi akses ke pasar global, Anda membatasi pasokan yang ada di luar sana, harganya akan naik," kata Lance.
"Dan karena mereka berdagang di pasar global, harga AS juga akan naik," tambahnya. (NIA)
Penulis: Ahmad Dwiantoro