IDXChannel - Upaya mencari sumber daya migas baru melalui sejumlah proyek eksplorasi dinilai tidak hanya berdampak positif pada kemandirian energi, melainkan juga berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.
Hal tersebut disampaikan oleh Peneliti Ekonomi Universitas Pasundan, Acuviarta Kartabi, sebagai apresiasi atas berbagai inisiatif eksplorasi yang selama ini telah dilakukan oleh PT Pertamina Hulu Energi (PHE) sebagai Sub Holding Upstream PT Pertamina (Persero).
Menurut Acuviarta, pertumbuhan eksplorasi PHE sebesar 37 persen per tahun dalam tiga tahun terakhir, tidak hanya mendukung kemandirian energi di masa mendatang.
Pertumbuhan eksplorasi tersebut, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kepercayaan investasi hulu migas.
"Pertumbuhan eksplorasi itu sangat positif untuk menciptakan kemandirian energi di masa mendatang. Selain itu, peningkatan tersebut juga berdampak langsungnya ke pertumbuhan ekonomi. Investasi sektor pertambangan termasuk migas pun sangat tergantung pada hasil eksplorasi," ujar Acuviarta, dalam keterangan resminya, Selasa (4/6/2025).
Karena itulah, Acuviarta berharap agar pertumbuhan kinerja eksplorasi PHE bisa menjadi engine of growth. Hal tersebut lantaran dalam jangka menengah, upaya pemerintah dalam menjaga agar pertumbuhan ekonomi terus bergerak, diyakini Acuviarta membutuhkan dukungan dari sektor pertambangan, termasuk migas yang kuat.
Acuviarta menyebut, sektor hulu migas memegang peran sangat penting. Eksplorasi, misalnya, merupakan tahapan awal dalam produksi migas, yang yang menggambarkan mengenai prospek investasi sekaligus kepercayaan para investor pada tahapan eksploitasi ke depan.
"Karena tidak akan ada investasi (sektor migas) jika tidak ada eksplorasi. Maka, upaya di hulu juga sangat positif untuk meningkatkan kepercayaan investasi bidang migas. Peningkatan ekplorasi menunjukkan bahwa BUMN kita tidak berhenti untuk terus mencari titik-titik atau lapangan migas baru yang memang bisa dikembangkan," ujar Acuviarta.
Dalam pandangan Acuviarta, kondisi tersebut dapat memperbaiki exposure investasi di sektor migas. Apalagi, kebutuhan domestik terhadap pasokan migas sangat besar, yaitu mencapai 1,5 juta barel per hari.
Begitu pun, Acuviarta juga sependapat bahwa pelaku usaha tentu tanpa dukungan dari berbagai pihak lain, termasuk dari pemerintah, berupa kemudahan regulasi dalam bentuk perizinan.
Karena itulah, Acuviarta berharap agar momentum ini diikuti pula dengan dengan dukungan kebijakan yang menyederhanakan birokrasi dan memangkas waktu proses perizinan, sebagaimana seruan Presiden Prabowo Subianto pada pembukaan Indonesia Petroleum Association (IPA) Convention and Exhibition 2025 belum lama ini.
"Investasi sektor pertambangan termasuk migas sangat tergantung pada hasil eksplorasi dan mudahnya regulasi atau perizinan. Apalagi perizinan migas memang kompleks. Karena itulah sangat penting menyederhanakan regulasi. Termasuk diberikannya sejumlah relaksasi pada perizinan untuk investasi migas yang bisa memutus mata rantai berbelit-belitnya perizinan migas, terutama di daerah," ujar Acuviarta.
Sebagai Sub Holding Upstream Pertamina, PHE memang terus berkomitmen mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada energi, termasuk terus berupaya mencari sumberdaya baru.
Selain mencatatkan pertumbuhan eksplorasi tertinggi dalam tiga tahun terakhir, yang mencapai 37 persen per tahun, PHE juga menemukan cadangan eksplorasi terbesar sepanjang lima belas tahun terakhir.
Di antara berbagai temuan tersebut adalah Struktur Pegaden yang merupakan lapangan/struktur tua Field Subang yang dikelola PT Pertamina EP Asset 3.
Selain itu, terbaru adalah sumur Eksplorasi saat dilakukan DST ( Drill Steam Test) sumur eksplorasi North Wilela – 001 (NWLA – 001) Muara Enim Pertamina EP Sumsel.
Sebagaimana sebelumnya disampaikan Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Djoko Siswanto, hasil DST dari North Wilela-001 diperkirakan 12.8 MMSCFD, kondensat +/- 500 bopd. Melalui temuan ini, SKK Migas berharap bisa meningkatkan tambahan lifting migas nasional di tahun 2025.
"Alhamdulilah. Mohon izin laporan, telah berhasil ditemukan gas pada sumur Eksplorasi dan saat dilakukan DST ( Drill Steam Test) sumur eksplorasi North Wilela – 001 (NWLA – 001) Muara Enim Pertamina EP Sumsel pada tanggal 8 Mei 2025 diperkirakan 12.8 juta scfd per hari, kondensat +/- 500 bopd," ujar Djoko.
(taufan sukma)